IGI KOTA BIMA GELAR PELATIHAN PEMBUATAN
VIDEO ANIMASI PEMBELAJARAN
Oleh: Nurrosyidah,
S.Pd
Kota Bima –
Ikatan Guru Indonesia (IGI) menggelar pelatihan bertema “Pembuatan Video Animasi Pembelajaran” yang dilaksanakan selama 1 hari
yakni hari Senin, 20 Juni 2016, dimulai pada pukul 08.30 sampai dengan pukul
15.00 wita. Pelatihan ini bertujuan agar guru dapat menciptakan proses kegiatan
belajar mengajar yang lebih menyenangkan di kelas,
Pelatihan yang
dilaksanakan di Museum Asi Mbojo (Istana Kesultanan Bima) dihadiri oleh
guru-guru dari berbagai sekolah di Kota Bima. Turut hadir pengurus IGI Kabupaten
Bima dan pengurus IGI Kabupaten Dompu. Pelatihan ini juga dihadiri oleh Kepala
Dinas DIKPORA Kota Bima, H. Alwi Yasin membuka kegiatan.
Dalam
sambutannya, Kadis DIKPORA Kota Bima. H.Alwi Yasin, sangat mendukung semua
kegiatan yang diadakan IGI Kota Bima. Kadis merasa senang dengan adanya
kegiatan ini karena pelatihan semacam ini yang diadakan oleh organisasi guru di
Kota Bima belum pernah ada. Apalagi kompetensi guru-guru di Kota Bima masih
sangat rendah. “Pelatihan semacam ini menunjukkan bahwa teman-teman IGI sangat
pro aktif dalam meningkatkan kompetensi guru yang saat ini secara nasional baru
3,5, ini berarti masih ada 70% yang harus dikejar. Dengan adanya pelatihan
semacam ini bisa mendongkrak kompetensi guru di Kota Bima. Harapan saya agar
guru-guru segera bergabung di IGI agar pendidikan lebih cerah”, terangnya.
Pemateri pelatihan
merupakan Pengurus Bidang Peningkatan Mutu IGI Kota Bima, Yudi Setiawan, S.Pd. Software yang dipakai dalam pelatihan
kali ini adalah Sparkol VideoScribe,
Prezi, dan Stellarium. Software “Sparkol VideoScribe” adalah
cara unik untuk membuat presentasi video animasi yang unik dan menarik lain
daripada yang lain. Cara pembuatannya sangatlah mudah. Software pelatihan yang ke-2 yaitu “Prezi”. Prezi adalah software untuk presentasi berbasis internet.
Software ini membuat presentasi menjadi
sangat menarik karena teks, video, gambar, dan media presentasi lainnya ditempatkan
di atas kanvas presentasi, memungkinkan
memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasi, dan memungkinkan membuat
presentasi berbentuk peta pikiran (mind-map).
Selain untuk presentasi, Prezi dapat digunakan sebagai alat untuk
mengeksplorasi dan berbagi ide di atas kanvas virtual. Software pelatihan yang ke-3 yaitu Stellarium adalah software
yang dapat menunjukkan secara realistis penampakkan langit secara 3 dimensi di
laptop. Para peserta
yang mengikuti pelatihan diharuskan membawa laptop karena semua materi yang
diberikan langsung diterapkan saat pelatihan.
Syahruna, SS,
Ketua IGI Kota Bima, dalam sambutannya menyatakan bahwa guru selalu menjadi
sorotan. Apalagi saat ini, banyak kasus yang menimpa guru di Indonesia. Atas nama
HAM, ada guru yang dipolisikan gara-gara mencubit siswanya yang tak disiplin,
ada guru yang dipenjara gara-gara mencukur rambut siswanya, dan masih banyak
kasus lainnya. Padahal tidak ada niat jahat yang ada pada diri seorang guru. Guru
adalah sosok yang memberikan kecerdasan dan membentuk karakter.
Syahruna
menambahkan, seorang guru harus cerdas, harus memiliki minat membaca, dan harus
mampu menulis. IGI memiliki berbagai program bagi guru-guru di Indonesia,
seperti SAGUSANOV (Satu Guru Satu Inovasi), Budaya Literasi, dan
sebagainya. “IGI Kota Bima akan selalu
menggelar kegiatan-kegiatan yang berbasis IT untuk meningkatkan kompetensi
guru-guru di Kota Bima. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan kompetensi guru
akan selalu berlanjut sampai guru di Kota Bima memiliki kemampuan di bidang IT
secara merata. Respon guru-guru di Kota Bima sangat antusias, ketika tiba waktu
istirahat saja, para peserta masih duduk dan ingin melanjutkan pelatihan. Kami
ingin guru-guru di Kota bima bisa menikmati pelatihan berbasis teknologi untuk
meningkatkan kompetensi guru. Mudah-mudahan keberadaan IGI Kota Bima mendapatkan
dukungan masyarakat”, harapnya.
Sementara itu,
Drs Taufiqurrahman, M.Pd, Wakil Ketua IGI Kota Bima menjelaskan, pelatihan
seperti ini sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi guru-guru di Kota Bima.
“Kegiatan ini tidak diundang secara resmi dengan surat undangan, hanya lewat
SMS. Terbukti, banyak yang hadir, respon guru-guru di Kota bima begitu tinggi
karena guru sedang haus akan teknologi. Lagipula guru sudah bosan dengan metode
pembelajaran yang konvensional, guru ingin belajar metode dengan menggunakan video,
power point, dan sebagainya”, ungkapnya.