Selasa, 06 September 2016

Seminar Nasional - Multimedia Pembelajaran Interaktif berbasis Online

IGI KOTA BIMA SUKSES GELAR SEMINAR NASIONAL

Oleh: Nurrosyidah, S.Pd


Kota Bima – Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Bima bekerjasama menggelar kegiatan Seminar Nasional Pendidikan dengan tema “Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Online”. Kegiatan ini dihelat pada tanggal 31 Agustus 2016 pukul 08.00 s.d 12.00 wita, bertempat di Aula SMKN 3 Kota Bima, Jl. Garuda No.5 Kota Bima Nusa Tenggara Barat.
Seminar nasional sebagai program kerja Pengurus Pusat IGI dilaksanakan di seluruh Kota/Kabupaten se NTB ini dihadiri oleh Wakil Ketua IGI Pusat Bidang Pengembangan Regional Bali Nusra, Ermawanti, S.Pd, Ketua IGI Wilayah Nusa Tenggara Barat, Ulil Amry, S.Komp, dan Ketua IGI Kota Bima, Syahruna, SS. Turut dihadiri pula Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (DIKPORA) Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, M.AP membuka kegiatan.
Alwi Yasin dalam sambutannya menyatakan sangat merespon positif karena kegiatan  seperti ini jarang sekali dilakukan guru di Kota Bima. Apalagi guru saat ini dituntut harus kreatif dan inovatif. Oleh karena itu seminar seperti ini harus ditumbuhkembangkan secara berjenjang. Bila perlu dilakukan secara rutin. Dinas Dikpora Kota Bima sudah mewajibkan setiap sekolah untuk menerapkan sistem pembelajaran berbasis online sehingga dinas menjalin kerjasama dengan SETI (System Electronic Technology Information). “Kita sangat mendukung setiap kegiatan yang diadakan oleh IGI Kota Bima. Dinas akan bekerjasama dengan semua program yang digagas oleh IGI Kota Bima, tinggal IGI menyampaikan program apa yang akan dilaksanakan, kami akan menggandeng IGI dalam setiap kegiatan. IGI mengajukan kegiatan tahunannya agar bisa berkolaborasi dengan seluruh kegiatan yang ada di dinas. Saya berharap agar IGI tetap berinovasi”, ujarnya.       
Pemateri Seminar Nasional Pendidikan terkait pembuatan multimedia pembelajaran interaktif adalah Abdul Karim, S.Pd, Ketua Bidang Peningkatan Mutu IGI Pusat menjelaskan tentang penggunaan software “Lectora Inspire 16” untuk pembelajaran. “Salah satu ciri pendidikan di abad 21 adalah media literasi dan kreativitas. Saya ingin mencoba mengajak guru untuk lebih akrab dengan pembuatan media pembelajaran, bukan hanya sekedar sebagai pengguna semata sehingga menjadi inspirasi bagi siswanya untuk lebih kreatif. Pembuatan media pembelajaran menggunakan software Lectora Inspire 16”, jelasnya.
Abdul Karim menambahkan, software Lectora Inspire 16 sangat mudah karena tidak perlu menggunakan bahasa pemrograman karena biasanya jika ingin membuat media pembelajaran, beberapa software menggunakan bahasa pemrograman. Lectora merupakan software mirip Power Point jika dilihat dari fungsinya, perbedaannya kalau out put Power Point selalu bergantung pada software Power Point itu sendiri. Sedangkan Lectora tidak bergantung pada software tersebut Out put Lectora bisa diubah ke dalam bentuk HTML sehingga setelah media selesai dibuat bisa dijalankan di komputer manapun. Bahkan bisa dijalankan pada perangkat apapun seperti HP atau Tablet.      
Ketua IGI Wilayah Nusa Tenggara Barat dalam sambutannya mengenalkan IGI kepada para peserta. Ulil Amry sangat bersyukur atas respon dari guru-guru di Kota Bima. Terbukti banyak peserta yang mengambil kesempatan untuk bertanya dan ingin mengenal IGI lebih jelas.  Puluhan peserta yang merupakan guru dari berbagai sekolah di Kota Bima sangat antusias mengikuti pelatihan yang bertujuan untuk membangkitkan kreativitas guru dalam menyiapkan media pembelajaran yang asyik dan menyenangkan.    
Ulil Amry menjelaskan kegiatan seperti ini bertujuan untuk mengenalkan IGI kepada guru-guru yang belum mengenal IGI sehingga ada motivasi untuk bergabung dan mengembangkan kompetensi diri bersama IGI. Terbukti respon guru-guru di Kota Bima luar biasa. Para peserta menghendaki kegiatan seperti ini rutin dilakukan.
IGI merupakan organisasi guru yang sudah dilegalkan oleh SK Kemenhumkam pada tahun 2009. titik fokus IGI adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dengan cara mengadakan berbagai seminar dan pelatihan di seluruh daerah di Indonesia agar terjadi pemerataan pendidikan.